Pemerintah Yaman Kecam Serangan Drone Houthi ke Pelabuhan Qena di Shabwa

Pemerintah Yaman mengecam serangan teroris yang diluncurkan oleh milisi Houthi dengan drone di pelabuhan migas komersial Qena di Provinsi Shabwa, sebagai kelanjutan dari operasi teroris dan penargetan fasilitas sipil.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Yaman menyatakan: “Serangan teroris ini mencerminkan wajah agresif milisi teroris ini, yang jelas-jelas melanggar semua seruan internasional untuk menghentikan eskalasi, dan berhenti menargetkan infrastruktur.”

Pemerintah menduga serangan ini merupakan agenda rezim Iran yang jahat, dan untuk mengacaukan perdamaian dan keamanan internasional.”

Dalam pernyataan itu, pemerintah Yaman memperingatkan dampak dari serangan teroris ini terhadap memburuknya situasi kemanusiaan dan situasi ekonomi warga Yaman. Pemerintah jugga memperingatkan milisi teroris Houthi atas konsekuensi tindakan mereka.

Ini meminta semua negara untuk mengambil tindakan tegas untuk mengklasifikasikan milisi nakal ini sebagai organisasi teroris, untuk mencegah terulangnya serangan ini, dan untuk mengeringkan sumber pendanaan mereka, dengan cara yang menjaga stabilitas dan keamanan kawasan dan dunia.


Dilaporkan dua warga asing terluka dalam serangan drone tersebut khususnya pekerja dari India.

Sebelumnya, kelompok Houthi mengecam kunjungan Duta Besar AS ke Hadhramaut yang dianggap berupaya untuk memecah belah persatuan Yaman.

Kunjungan tersebut dilakukan usai kunjungan personil militer AS ke Hadramaut yang menawarkan pengamann untuk instalasi minyak Yaman.

AS mempunyai kebijakan untuk memastikan instalasi minyak tidak jatuh ke tangan pemberontak, teroris atau rejim yang memusuhi rakyatnya.

Kebijakan itu diterapkan oleh Presiden Donald Trump di Suriah dengan tetap menempatkan pasukan AS dkk menjaga instalasi migas yang berada di wilayah kekuasaan pemerintahan SDC atau Qasad bentukan SDF Suriah.

Pemerintah Bashar Al Assad menuduh AS dkk mencuri minyak Suriah sementara Gedung Putih merasa wilayah migas dikuasai oleh AS dkk bersama SDF dari tangan ISIS bukan dari tangan pasukan Bashar Al Assad.


Minyak di Yaman dikelola oleh perusahaan dari Kanada, Perancis dan lain sebagainya.

Menyusul konflik Rusia dan Ukraina, SDA migas menjadi sangat penting dan harganya naik.

Tidak heran kini ekonomi Iran dilaporkan tumbuh 9,3 persen sebagian besar karena penjualan minyak. Libya juga dilaporkan akan meningkatkan produksi migas mereka dua kali lipat berlawanan dengan kebijakan OPEC yang menurunkan produksi.

Post a Comment

0 Comments